
Suku bunga acuan Negeri Sepak Bola itu naik 15 poin, dari sebelumnya 45 persen menjadi 60 persen, dan menjadikannya yang tertinggi di dunia.
Dikutip dari Reuters, pejabat bank sentral berjanji untuk mempertahankan tingkat bunga yang setinggi itu setidaknya sampai Desember 2018, karena Argentina mencari cara untuk menghentikan keruntuhan mata uang peso.
Langkah ini dilakukan karena nilai tukar peso menukik hingga 10 persen, dan membawanya ke rekor terendah 40 peso terhadap dolar AS pada Kamis (30/8) waktu setempat.
Mata uang telah jatuh hampir 50 persen terhadap dolar AS pada tahun lalu.
Argentina meminta Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) untuk mempercepat pencairan dana penyelamatan sebesar US$50 miliar yang telah disepakati pada awal tahun ini.
Disebutkan, langkah ini sebagai tanggapan terhadap nilai tukar mata uang asing dan risiko yang dapat mengakibatkan risiko inflasi domestik lebih besar.
Bank sentral juga menaikkan cadangan bank sebesar 5 poin sebagai upaya utuk menstabilkan mata uang lokal.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan dirinya telah menginstruksikan stafnya untuk memeriksa kembali tahapan program keuangan.
IMF melangkah masuk untuk membantu Argentina pada Juni, setelah peso melemah secara dramatis.
IMF sepakat untuk memajukan pemberian pinjaman, dengan jumlah dana tahap pertama sebesar US$15 miliar dolar AS.
Masalah Argentina disebut-sebut karena adanya ekspresi ketidakpercayaan di pasar atas kemampuan negara untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada 2019. (Reuters/bir)
Tidak ada komentar: